Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Arab Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar bekerjasama dengan alumninya dan Ittihad Mudarrisi al-Lugah al-Arabiyah (IMLA) Indonesia mengadakan seminar internasional bahasa Arab secara virtual, Ahad 6 Desember 2020. Seminar yang bertemakan Prospek Bahasa Arab di Indonesia Perspektif Pakar Luar Negeri dan Dalam Negeri merupakan rangkaian seminar yang dicanangkan IMLA Indonesia bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia dalam rangka memperingati hari bahasa Arab sedunia mulai tanggal 5 sampai dengan 18 Desember 2020. Hadir dalam seminar ini 217 peserta dari berbagai Negara diantaranya Mesir, Maroko, Libya, Nigeria, Chad, Jordan dan Indonesia. Seminar ini hadir karena wujud kecintaan kepada bahasa Al-Qurán tegas Ketua Prodi Dr. Haniah, Lc. MA. dalam pengantarnya.
Wakil Rektor Bidang Kerjasama Dr. H. Kamaluddin Abunawas, M.Ag dalam sambutannya menyambut baik dan mendukung terlaksananya seminar ini. Hal tersebut mengingat pentingnya bahasa Arab dalam memahami agama dan posisinya yang penting dalam berkomunikasi. Sementara Ketua Umum IMLA Dr. H. Tulus Mustafa, M.A. dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada rektor dan seluruh civitas akademika UIN Alauddin atas terselenggaranya seminar ini. Dalam kata sambutannya beliau memaparkan pentingnya menyusun langkah-langkah strategis untuk kebangkitan bahasa Arab di Indonesia.
Hadir dalam seminar ini sebagai pembicara utama Prof. Dr. Nahla Sabri al-Saidi, Dekan Fakultas Ilmu-Ilmu Keislaman al-Azhar untuk mahasiswa internasional dan Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Mahasiswa Internasional Universitas al-Azhar Kairo Mesir. Beliau mengapresiasi pelajar Indonesia yang belajar di negeri kinanah yang memiliki akhlak dan semangat yang besar dalam belajar bahasa Arab. Beliau optimis bahwa mereka adalah generasi pelanjut yang akan kembali ke Indonesia mengembangkan bahasa Arab dan kajian keislaman yang bermanhaj wasatiyah. Lanjut bahwa kita semua mesti menjaga kelestarian bahasa Arab dan ini tanggung jawab kita semua dalam mengembangkan pembelajaran bahasa Arab dan menyusun strategi untuk mewujudkannya. Beliau mengungkapkan bahwa al-Azhar senantiasa membuka pintu dalam memudahkan jalan para generasi untuk belajar bahasa Arab karena menguasai bahasa Arab merupakan kesempurnaan akidah.
Pembicara kedua Dr. Muhammad Mahmoud bin Saeed, dosen lembaga pendidikan Bahasa Arab Alquran (QAF) Birmingham United Kingdom. Beliau menegaskan pentingnya manajemen pembelajaran bahasa Arab dalam kelas untuk kesuksesan proses pembelajaran. Kelas ibarat medan perang yang memerlukan keterampilan untuk mengelolanya. Ada empat unsur yang saling terkait yaitu siswa, guru, ruang belajar, dan aktifitas belajar yang saling terkait satu sama lain. Seorang guru tidak hanya mengajar tetapi ibarat seorang supir dapat mengarahkan siswanya untuk merdeka belajar, berfikir dan berinovasi.
Pembicara ketiga Dr. Madian Mukhlis, M.A., dosen pada Lembaga menawarkan strategi pramuka dalam penguasaan empat keterampilan berbahasa yang bersifat pembelajaran yang menyenangkan dan membiasakan baik dalam kelas maupun luar kelas.
Pembicara keempat Dr. Hj. Amrah Kasim, M.A. dosen prodi Magister Pendidikan Bahasa Arab dan Ketua Prodi S3 Dirasah Islmiyah Pascasarjana UIN Alauddin Makassar. Meskipun ada kendala teknis jaringan namun materi yang dikirimkan ke panitia menegaskan bahwa posisi bahasa Arab di Indonesia memiliki peran penting dalam konteks umat Islam dan kebangsaan. Hal tersebut nampak dalam beberapa kosakata bahasa Indonesia yang merupakan serapan bahasa Arab. Dalam mengkaji persoalan keagamaan dalam Alquran dan Sunnah memerlukan kemampuan berbahasa Arab yang matang. Namun tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa Arab adalah kurangnya motivasi peserta didik dan kewajiban guru membangkitkan semangat mereka dengan berbagai strategi yang menyenangkan. Prospek masa depan bahasa Arab di Indonesia sangat cerah jika disertai dengan kerjasama berbagai pihak dan dukungan pemerintah dalam mengembangkan bahasa Arab di Indonesia yang merupakan bahasa Alquran.
Di akhir seminar dikemukakan rekomendasi untuk melakukan usaha-usaha nyata di semua lembaga pendidikan di Indonesia dalam meningkatkan penguasaan bahasa Arab bagi para guru bahasa Arab dan generasi bangsa agar dapat memahami ajaran agama dengan baik dan mampu berkomunikasi di ajang internasional.